Jumat, 12 Juni 2015

PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA KEDUA
Andi Sahtiani Jahrir

        Belajar bahasa berkait erat dengan berbagai faktor di antaranya kegiatan belajar mengajar yang tidak terlepas dari unsur cara guru mengajar dan cara siswa belajar. Orang sering lupa bahwa kegagalan suatu proses belajar mengajar sangat dimungkinkan terjadi karena ketidakterjadian proses refleksi mandiri di luar kelas. Dengan potensi dasar yang sama, setiap siswa mempunyai karakteristik, kemampuan, dan cara belajar yang berbeda-beda. Oleh karena itu peran siswa ini sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar bahasanya. Belajar bahasa adalah belajar berbahasa, artinya berpraktik menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi dan maknanya dalam komunikasi. Karena itu, belajar bahasa terjadi dalam suatu kegiatan interaksi belajar-mengajar bahasa.
      Aktivitas interaksi pembelajaran bahasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan aktivitas interaksi pembelajaran mata pelajaran lainnya. Karakteristik aktivitas interaksi belajar-mengajar bahasa disajikan berikut ini.
(1) Aktivitas yang dilaksanakan dalam kegiatan belajar-mengajar berpusat pada siswa. Artinya, siswa yang harus aktif dalam melaksanakan praktik penggunaan bahasa.Keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar-mengajar merupakan salah satu karakteristik yang menonjol dari interaksi pembelajaran.
(2) Aktivitas yang dilaksanakan dalam kegiatan belajar-mengajar mengarah secara langsung pada latihan atau praktik penggunaan bahasa baik secara lisan maupun tulis. Praktik penggunaan bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam pengajaran bahasa, karena pengajaran yang hanya difokuskan pada pemahaman kaidah bahasa tidak akan berpengaruh pada performansi aktual baik dalam berbicara maupun menulis.
 (3) Aktivitas yang dilaksanakan dapat membina dan mengarahkan kemampuan siswa dalam memilih dan menata bahasanya sesuai dengan faktor-faktor penentu tindak komunikasi. Faktor-faktor yang dimaksudkan meliputi siapa partisipan wicara, untuk tujuan apa, dalam situasi bagaimana, dalam konteks apa, dengan jalur dan media mana, dan dalam peristiwa apa.
(4) Aktivitas yang dilaksanakan dalam kegiatan belajar-mengajar mengarah pada kreativitas penggunaan bahasa bukan hanya penggunaan bahasa yang bersifat mekanik.
Aktivitas yang dilaksanakan harus benar-benar memberikan kesempatan kepada pelajar untuk menggunakan bahasa secara kreatif dengan jalan bebas memilih apa yang akan diungkapkan dan bagaimana mengungkapkannya. Latihan-latihan yang bersifat mekanik harus diminimalkan karena tidak memberikan kesempatan pada pelajar untuk berkreasi dalam memilih dan menata bahasanya sendiri. Agar aktivitas interaksi belajar-mengajar sebagaimana yang telah diuraikan di atas dapat dicapai, setiap guru bahasa harus dapat berperan sebagai individu yang mampu memberikan bimbingan, memantau kegiatan siswa, menciptakan latihan-latihan kreatif, dan dalam kesempatan yang lain dapat bertindak sebagai teman komunikasi bersama-sama dengan siswa. Interaksi dalam kegiatan belajar-mengajar berasal dari dan terletak pada siswa. Siswa harus mendapat kesempatan dalam interaksi komunikatif yang bermakna. Dalam hal ini siswa berperan sebagai subjek didik, sedangkan guru bertindak sebagai penyuluh, penganalisis kebutuhan, dan pembimbing siswa dalam berlatih berkomunikasi secara wajar. Satu hal lagi yang perlu mendapat perhatian adalah kegiatan-kegiatan yang direncanakan dalam kegiatan belajar-mengajar harus sesuai dengan kebutuhan siswa. Kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan siswa akan memotivasi belajar siswa. Motivasi yang tinggi akan dapat meningkatkan keberhasilan siswa dalam belajar. Hal ini terjadi karena dengan motivasi yang tinggi, siswa terdorong untuk mengetahui, kemudian melakukan sesuatu untuk dapat menerima apa yang ingin diketahuinya tersebut. Peningkatan motivasi siswa dalam belajar dapat dilihat pada adanya keterlibatan secara aktif siswa terhadap hal-hal yang dipelajarinya. Sebaliknya, pengajaran yang kurang sesuai dengan kebutuhan siswa akan sangat membosankan, sehingga motivasi belajar siswa menjadi rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar