Jumat, 21 Agustus 2015

Pengertian Penelitian



A.    Pengertian Penelitian
            Kebenaran dapat di temukan melalui proses ilmiah dan nonilmiah. Proses nonilmiah meliputi: (1) akal sehat, (2) intuitif, (3) trial and error, (4) otoritas, (5) prasangka, dan (6) wahyu (usman, 2003:1).
Metodologi penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono 2009: 2-4). Ada empat kata kunci yang perlu diperhatikan tentang makna metode penelitian menurut Sugiyono (2009: 2-‐4) yaitu: (1) cara ilmiah, (2) data, (3) tujuan dan (4) kegunaan. Cara ilmiah berarti penelitian didasarkan pada ciriciri keilmuan yakni: rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan caracara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti caracara yang dilakukan dalam penelitian dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat dapat mengamati dan mengetahui caracara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkahlangkah tertentu yang bersifat logis. Data yang diperoleh melalui penelitian adalah data empiris yang valid. Valid menunjukkan derajad ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dikumpulkan peneliti.
Metodologi berarti ilmu tentang jalan yang ditempuh untuk memperoleh pemahaman tentang sasaran yang telah disebutkan sebelumnya. Sedangkan Penelitian digunakan sebagai padanan research dalam bahasa Inggris (re berarti kembali,dan search berarti mencari) dengan demikian research berarti mencari kembali. Kata research berasal dari bahasa latin reserare yang berarti mengungkapkan atau membuka. Kata ini juga diindonesiakan menjadi riset. Jadi research diartikan sebagai kegiatan mengungkapkan atau membuka pengetahuan karena pengetahuan, baik yang telah ada maupun yang masih belum ditemukan, dianggap sudah ada atau tersembunyi di alam yang hanya memerlukan pengungkapannya (Suhartono, 2000).
Secara umum tujuan penelitian ada tiga yakni: penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betulbetul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keraguraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu. Pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada. Secara umum kegunaan penelitian adalah untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Memperjelas masalah berarti suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu. Memecahkan masalah berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah. Mengantisipasi masalah berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dikemukakan bahwa metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dapat dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. (Sugiono, 2009)
Penelitian tidak lain adalah art and science guna mencari jawaban terhadap suatu permasalahan. Karena seni dan ilmiah maka penelitian juga akan memberikan ruang-ruang yang akan mengakomodasi adanya perbedaan tentang apa yang dimaksud dengan penelitian.(Yoseph, 1979 : 3).
Penelitian dapat pula diartikan sebagai cara pengamatan atau inkuiri dan mempunyai tujuan untuk mencari jawaban permasalahan atau proses penemuan, baik itu discovery maupun invention. Discovery diartikan hasil temuan yang memang sebelumnya sudah ada, sebagai contoh penemuan Benua Amerika adalah penemuan yang cocok untuk arti discovery. Sedangkan invention dapat diartikan sebagai penemuan hasil penelitian yang betul-betul baru dengan dukungan fakta. Misalnya hasil kloning dari hewan yang sudah mati dan dinyatakan punah, kemudian diteliti untuk mencari jenis yang baru. (Yoseph, 1979 : 3).
Penelitian adalah proses penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara. Beberapa karakteristik penelitian sengaja ditekankan oleh Kerlinger agar kegiatan penelitian memang berbeda dengan kegiatan profesional lainnya. Penelitian berbeda dengan kegiatan yang menyangkut tugas-tugas wartawan yang biasanya meliputi dan melaporkan berita atas dasar fakta. Pekerjaan mereka belum dikatakan penelitian, karena tidak dilengkapi karakteristik lain yang mendukung agar dapat dikatakan hasil penelitian, yaitu karakteristik mendasarkan pada teori yang ada dan relevan dan dilakukan secara intensif dan dikontrol dalam pelaksanaannya. (Kerlinger, 1986 : 4).
Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur, teknik, alat, serta desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan penelitian yang dipilih. Prosedur, teknik, serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula dengan metode penelitian yang ditetapkan. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu:
1.        Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan suatu penelitian?
2.         Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam menganalisis data?
3.        Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut? Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut memberikan kepada peneliti urutan- urutan pekerjaan yang terus dilakukan dalam suatu penelitian. Hal ini sangat membantu peneliti untuk  mengendalikan kegiatan atau tahap-tahap kegiatan serta mempermudah mengetahui kemajuan (proses) penelitian.





B.      Jenis-jenis Metode Penelitian
Jenis-jenis penelitian sangat beragam macamnya, disesuaikan dengan cara pandang dan dasar untuk memberikan klasifikasi akan jenis penelitian tersebut. Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi (level of explanation) dan waktu.
1.    Menurut bidang
Menurut bidang, penelitian dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a.    Penelitian akademik
Penelitian akademik merupakan sarana edukasi yang mengutamakan validitas internal (cara yang harus benar). Variabel penelitiannya terbatas dan kecanggihan analisis disesuaikan dengan jenjang (S1. S2, S3)
b.    Penelitian profesional
Penelitian profesional adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan baru yang berkenaan dengan ilmu, teknologi dan seni. Penelitian profesional lebih mengutamakann validitas internal (cara yang benar) dan validitas eksternal (kegunaan dan generalisasi) diutamakan sehingga variabel penelitiannya lebih lengkap. Kecanggihan analisis disesuaikan dengan kepentingan masyarakat ilmiah.
c.    Penelitian institusional
Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk pengembangan lembaga. Mengutamakan validitas eksternal (kegunaan). Kecanggihan analisis disesuaikan untuk pengambilan keputusan

2.    Menurut tujuan
Menurut tujuan, penelitian dapat dibedakan menjadi:
a.    Penelitian murni (pure research)/dasar (basic research)
Penelitian dasar adalah penelitian yang diperuntukan bagi pengembangan suatu ilmu pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan teori-teori yang ada atau menemukan teori baru. Penelitian dasar memiliki tujuan mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa memikirkan pemanfaatan secara langsung dari hasil penelitian tersebut. Penelitian dasar memberikan sumbangan terhadap pengembangan serta pengujuian teori-teori yang akan mendasari penelitian terapan.
Penelitian dasar lebih diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan, dan memprediksikan fenomena-fenomena alam dan sosial. Hasil penelitian dasar belum dapat dimanfaatkan secara langsung akan tetapi sangat berguna untuk kehidupan yang lebih baik. Tujuan penelitian dasar adalah untuk menambah pengetahuan dengan prinsip-prinsip dasar, hukum-hukum ilmiah serta untuk meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah.
b.    Penelitian terapan/applied research
Penelitian terapan dilakukan berkenaan denagn kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata. Penelitian terapan berfungsi untuk mencari solusi tentang masalah-masalah tertentu atau untuk memecahkan masalah sehingga hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik secara individu atau kelompok maupun untuk keperluan industri atau politik dan bukan untuk wawasan keilmuan semata. Artinya, penelitian terapan adalah penelitian yang hasilnya dapat secara langsung diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.
3.    Menurut metode
Dari segi metode penelitian dapat dibedakan menjadi:
a.    Penelitian survey/normatif/status
Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian yang relatif, distributif, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
Penelitian survey dilakukan untuk pengambilan suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam walaupun tidak memerlukan kelompok kontrol seperti metode eksperimen, namun generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang representatif.
b.    Penelitian ex post facto
Penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Contohnya penelitian untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya penurunan omset suatu perushaan.
c.    Penelitian eksperimen
Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam suatu kondisi yang terkontrol secara ketat. Penelitian eksperimen dapat dilakukan di laboratorium, di kelas, atau di lapangan. Penelitian eksperimen dapat dilakukan tanpa atau dengan kelompok pembanding.
d.   Penelitian naturalistik
Penelitian naturalistik adalah metode penelitian yang dilakukan untuk meneliti kondisi objek alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara induktif. Contohnya adalah penelitian untuk mengungkap upacara ritual.
e.    Penelitian Policy Research/Penelitian Kebijakan
Penelitian Policy Research adalah suatu proses penelitian yang dilakukan terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan pada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah. Contohnya penelitian untuk mendapatkan informasi yang digunakan untuk peningkatan laba perusahaan.
f.     Penelitian action research/Penelitian Tindakan
Penelitian action research adalah suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang diperkirakan akan menghasilkan perubahan tersebut dan kemudian sampai pada tahap  kesimpulan yang dapat dipertanggungjawaban melaksanakn prosedur ini. Tujuan penelitian action research adalah untuk mengubah situasi perilaku, organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja, dan pranata.
g.    Penelitian evaluasi
Penelitian evaluasi dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan suatu kegiatan tertentu. Penelitian ini diarahkan untuk menilai keberhasilan, manfaat, kegunaan, sumbangan dan kelayakan suatu program kegiatan dari suatu unit tertentu.
h.    Penelitian sejarah/ historical research
Penelitian sejarah adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis logis terhadap kejadian-kejadian masa lalu. Tujuan penelitian sejarah adalah untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan objektif melalui pengumpulan evaluasi verifikasi dan sintesa data yang diperoleh sehingga dapat ditetapkan faktor-faktor untuk membuat suatu kesimpulan. Namun kesimpulan yang diperoleh masih bersifat hipotesis.
i.  Penelitian Research and Development (R&D)/Penelitian Perkembangan.
Penelitian R & D adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Tujuan R & D adalah untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.
4.    Menurut tingkat ekplanasi
Dari level of expalantion dapat dibedakan menjadi:
a.    Penelitian deskriptif
Penelitian deskriftif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri baik dari satu atau lebih independen variabel tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain atau untuk menggambarkan secara jelas terhadap pertanyaan penelitian yang telah ditentukan sebelum para peneliti terjun ke lapangan dan mereka tidak menggunakan hipotesis sebagai petunjuk arah dalam penelitian. Misalnya bagaimana kondisi Sekolah Dasar di wilayah Sulawesi Selatan, seberapa besar jumlah SD dan prestasi sekolah dasar tersebut.
b.    Penelitian komparatif
Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan variabel tetap mandiri tetapi sampel lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda. Misalnya adakah perbedaan karakteristik aula antara Universitas Muhammadiyah Makassar dan Universitas Muhammadiyah Malang.
c.    Penelitian asosiatif
Penelitian asosiatif atau hubungan adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka dapat dibangun suatu teori yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala
5.    Menurut waktu
Dari segi waktu dapat dibedakan menjadi:
a.    Penelitian Cross Sectional/Penelitian Lintas Bagian
Penelitian cross sectional adalah penelitian yang mengukur prevalens penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan penyakit dengan paparan dengan cara mengatasi status paparan dan penyakit secara serentak pada individu dan populasi tunggal pada satu saat atau periode tertentu.
Kelebihan penelitian cross sectional adalah mudah untuk dilakukan, murah, dan tidak memaksa subyek untuk mengalami faktor yang diperkirakan bersifat merugikan kesehatan dan kehilangan kesempatan untuk memperoleh terapi yang diperkirakan bermanfaat. Sedangkan kelemahannya adalah memiliki validitas inferensi yang lemah dan kurang mewakili sejumlah populasi yang akurat.
b.    Penelitian longitudinal
Penelitian longitudinal adalah penelitian yang dilakukan dengan waktu penelitian lama, memerlukan biaya yang relatif besar, dan melibatkan populasi yang mendiami wilayah tertentu, dan dipusatkan pada perubahan variabel amatandari waktu ke waktu. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mempelajari pola dan urutan perkembangan dan/atau perubahan sesuatu hal, sejalan dengan berlangsungnya perubahan waktu.
6. Berdasarkan data dan analisisnya
      Metode penelitian dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu metode penelitian kuantitatif, metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kombinasi (mixed methods).
a.       Metode Kuantitatif
Penelitian kuantitatif merupakan salah satu metode penelitian yang banyak dilaksanakan dalam bidang sosial, humaniora, pendidikan dan ilmu sains.
Metode penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode konfirmatif, karena metode ini cocok digunakan untuk pembuktian/konformasi. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Dengan demikian metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme. Digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini pada umumnya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu yang refresentatif. Proses penelitian bersifat deduktif, di mana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dirumuskan hipotesis. Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan data lapangan. Untuk mengumpulkan data digunakan instrumen penelitian. Pada umumnya penelitian kuantitatif dilakukan pada sampel yang diambil secara random, sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi dimana sampel tersebut diambil.
b.      Metode Kualitatif
Metode penelitian kualitatif  dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme, dinamakan metode artistic karena proses penelitiannya lebih bersifat seni, disebut juga metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah, disebut juga sebagai metode etnografi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek yang alamiah adalah obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut. Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti itu sendiri.
Dengan demikian metode penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpospositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
      c.      Metode Kombinasi
            Metode penelitian kombinasi, merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat pragmatism (gabungan positivism dan postpositivasme). Dengan demikian situasi social itu bias bersifat holistic (postpositivisme) tetapi bisa juga dapat diklasifikasikan (positivisme), suatu kondisi itu tidak harus natural/alamiah (postpositivisme) tetapi juga bias ada perlakuan/treatment (positivisme). Dengan situasi seperti itu, maka peneliti kombinasi dapat melakukan penelitian dengan metode kualitatif dan kuantitatif secara bersama-sama.
Metode penelitian ini mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode penelitian kuantitatf dan kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian sehingga diperoleh data yang libih komperhensif, valid, reliable dan objektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar