A.
Pengertian
Penelitian
Kebenaran
dapat di temukan melalui proses ilmiah dan nonilmiah. Proses nonilmiah
meliputi: (1) akal sehat, (2) intuitif, (3) trial and error, (4) otoritas, (5)
prasangka, dan (6) wahyu (usman, 2003:1).
Metodologi penelitian adalah cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono 2009: 2‐-4). Ada empat kata
kunci yang perlu diperhatikan tentang makna metode penelitian menurut Sugiyono
(2009: 2-‐4) yaitu: (1) cara
ilmiah, (2) data, (3) tujuan dan (4) kegunaan. Cara ilmiah berarti penelitian
didasarkan pada ciri‐ciri
keilmuan yakni: rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan
penelitian dilakukan dengan cara‐cara
yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti
cara‐cara yang dilakukan
dalam penelitian dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat
dapat mengamati dan mengetahui cara‐cara
yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu
menggunakan langkah‐langkah
tertentu yang bersifat logis. Data yang diperoleh melalui penelitian adalah
data empiris yang valid. Valid menunjukkan derajad ketepatan antara data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dikumpulkan peneliti.
Metodologi berarti ilmu tentang
jalan yang ditempuh untuk memperoleh pemahaman tentang sasaran yang telah
disebutkan sebelumnya. Sedangkan Penelitian digunakan sebagai padanan research dalam bahasa Inggris (re berarti
kembali,dan search berarti mencari) dengan demikian research berarti
mencari kembali. Kata research berasal dari bahasa latin reserare
yang berarti mengungkapkan atau membuka. Kata ini juga diindonesiakan menjadi
riset. Jadi research diartikan sebagai kegiatan mengungkapkan atau
membuka pengetahuan karena pengetahuan, baik yang telah ada maupun yang masih
belum ditemukan, dianggap sudah ada atau tersembunyi di alam yang hanya
memerlukan pengungkapannya (Suhartono, 2000).
Secara umum tujuan penelitian ada tiga yakni:
penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh
dari penelitian itu adalah data yang betul‐betul
baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang
diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu‐raguan terhadap
informasi atau pengetahuan tertentu. Pengembangan berarti memperdalam dan
memperluas pengetahuan yang ada. Secara umum kegunaan penelitian adalah untuk
memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Memperjelas masalah berarti
suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu.
Memecahkan masalah berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah.
Mengantisipasi masalah berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dikemukakan bahwa
metode penelitian pendidikan
dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan
tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dapat dibuktikan, suatu pengetahuan
tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan
dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. (Sugiono, 2009)
Penelitian tidak lain adalah art and science guna mencari jawaban terhadap suatu permasalahan.
Karena seni dan ilmiah maka penelitian juga akan memberikan ruang-ruang yang
akan mengakomodasi adanya perbedaan tentang apa yang dimaksud dengan
penelitian.(Yoseph, 1979 : 3).
Penelitian dapat pula diartikan sebagai cara
pengamatan atau inkuiri dan mempunyai tujuan untuk mencari jawaban permasalahan
atau proses penemuan, baik itu discovery maupun invention. Discovery diartikan
hasil temuan yang memang sebelumnya sudah ada, sebagai contoh penemuan Benua
Amerika adalah penemuan yang cocok untuk arti discovery. Sedangkan invention
dapat diartikan sebagai penemuan hasil penelitian yang betul-betul baru dengan
dukungan fakta. Misalnya hasil kloning dari hewan yang sudah mati dan
dinyatakan punah, kemudian diteliti untuk mencari jenis yang baru. (Yoseph,
1979 : 3).
Penelitian
adalah proses penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol,
empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara.
Beberapa karakteristik penelitian sengaja ditekankan oleh Kerlinger agar
kegiatan penelitian memang berbeda dengan kegiatan profesional lainnya.
Penelitian berbeda dengan kegiatan yang menyangkut tugas-tugas wartawan yang biasanya
meliputi dan melaporkan berita atas dasar fakta. Pekerjaan mereka belum
dikatakan penelitian, karena tidak dilengkapi karakteristik lain yang mendukung
agar dapat dikatakan hasil penelitian, yaitu karakteristik mendasarkan pada
teori yang ada dan relevan dan dilakukan secara intensif dan dikontrol dalam
pelaksanaannya. (Kerlinger, 1986 : 4).
Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur,
teknik, alat, serta desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus
cocok dengan pendekatan penelitian yang dipilih. Prosedur, teknik, serta alat
yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula dengan metode penelitian yang
ditetapkan. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti perlu menjawab
sekurang-kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu:
1.
Urutan kerja atau prosedur apa yang
harus dilakukan dalam melaksanakan suatu penelitian?
2.
Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan
dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan data serta teknik apa yang akan
digunakan dalam menganalisis data?
3.
Bagaimana melaksanakan penelitian
tersebut? Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut memberikan kepada peneliti
urutan- urutan pekerjaan yang terus dilakukan dalam suatu penelitian. Hal ini
sangat membantu peneliti untuk mengendalikan
kegiatan atau tahap-tahap kegiatan serta mempermudah mengetahui kemajuan
(proses) penelitian.
B. Jenis-jenis Metode Penelitian
Jenis-jenis
penelitian sangat beragam macamnya, disesuaikan dengan cara pandang dan dasar
untuk memberikan klasifikasi akan jenis penelitian tersebut. Jenis-jenis
penelitian dapat dikelompokkan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat
eksplanasi (level of explanation) dan waktu.
1.
Menurut bidang
Menurut bidang, penelitian dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a.
Penelitian akademik
Penelitian akademik
merupakan sarana edukasi yang mengutamakan validitas internal (cara yang harus
benar). Variabel penelitiannya terbatas dan kecanggihan analisis disesuaikan
dengan jenjang (S1. S2, S3)
b.
Penelitian profesional
Penelitian
profesional adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan baru
yang berkenaan dengan ilmu, teknologi dan seni. Penelitian profesional lebih
mengutamakann validitas internal (cara yang benar) dan validitas eksternal
(kegunaan dan generalisasi) diutamakan sehingga variabel penelitiannya lebih
lengkap. Kecanggihan analisis disesuaikan dengan kepentingan masyarakat ilmiah.
c.
Penelitian institusional
Penelitian yang bertujuan untuk
mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk pengembangan lembaga.
Mengutamakan validitas eksternal (kegunaan). Kecanggihan analisis disesuaikan
untuk pengambilan keputusan
2.
Menurut tujuan
Menurut tujuan, penelitian dapat
dibedakan menjadi:
a.
Penelitian murni (pure research)/dasar (basic research)
Penelitian
dasar adalah penelitian yang diperuntukan bagi pengembangan suatu ilmu
pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan teori-teori yang ada atau
menemukan teori baru. Penelitian dasar memiliki tujuan mengembangkan ilmu
pengetahuan tanpa memikirkan pemanfaatan secara langsung dari hasil penelitian
tersebut. Penelitian dasar memberikan sumbangan terhadap pengembangan serta
pengujuian teori-teori yang akan mendasari penelitian terapan.
Penelitian
dasar lebih diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan, dan memprediksikan
fenomena-fenomena alam dan sosial. Hasil penelitian dasar belum dapat
dimanfaatkan secara langsung akan tetapi sangat berguna untuk kehidupan yang
lebih baik. Tujuan penelitian dasar adalah untuk menambah pengetahuan dengan
prinsip-prinsip dasar, hukum-hukum ilmiah serta untuk meningkatkan pencarian
dan metodologi ilmiah.
b.
Penelitian terapan/applied research
Penelitian
terapan dilakukan berkenaan denagn kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan
pengembangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam
kehidupan nyata. Penelitian terapan berfungsi untuk mencari solusi tentang
masalah-masalah tertentu atau untuk memecahkan masalah sehingga hasil
penelitian dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik secara individu
atau kelompok maupun untuk keperluan industri atau politik dan bukan untuk
wawasan keilmuan semata. Artinya, penelitian terapan adalah penelitian yang
hasilnya dapat secara langsung diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang
dihadapi.
3.
Menurut metode
Dari segi metode penelitian dapat
dibedakan menjadi:
a.
Penelitian survey/normatif/status
Penelitian
survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tetapi
data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut,
sehingga ditemukan kejadian-kejadian yang relatif, distributif, dan
hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
Penelitian
survey dilakukan untuk pengambilan suatu generalisasi dari pengamatan yang
tidak mendalam walaupun tidak memerlukan kelompok kontrol seperti metode
eksperimen, namun generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan
sampel yang representatif.
b.
Penelitian ex post facto
Penelitian
ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa
yang telah terjadi dan kemudian melihat kebelakang untuk mengetahui
faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Contohnya penelitian
untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya penurunan omset suatu perushaan.
c.
Penelitian eksperimen
Penelitian
eksperimen adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk mencari pengaruh
variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam suatu kondisi yang
terkontrol secara ketat. Penelitian eksperimen dapat dilakukan di laboratorium,
di kelas, atau di lapangan. Penelitian eksperimen dapat dilakukan tanpa atau
dengan kelompok pembanding.
d.
Penelitian naturalistik
Penelitian
naturalistik adalah metode penelitian yang dilakukan untuk meneliti kondisi
objek alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan
data dilakukan secara induktif. Contohnya adalah penelitian untuk mengungkap
upacara ritual.
e.
Penelitian Policy Research/Penelitian Kebijakan
Penelitian
Policy Research adalah suatu proses penelitian yang dilakukan terhadap
masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan
pada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan
masalah. Contohnya penelitian untuk mendapatkan informasi yang digunakan untuk
peningkatan laba perusahaan.
f.
Penelitian action research/Penelitian Tindakan
Penelitian
action research adalah suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompok
yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang
diperkirakan akan menghasilkan perubahan tersebut dan kemudian sampai pada
tahap kesimpulan yang dapat
dipertanggungjawaban melaksanakn prosedur ini. Tujuan penelitian action
research adalah untuk mengubah situasi perilaku, organisasi termasuk struktur
mekanisme kerja, iklim kerja, dan pranata.
g.
Penelitian evaluasi
Penelitian
evaluasi dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan suatu kegiatan tertentu.
Penelitian ini diarahkan untuk menilai keberhasilan, manfaat, kegunaan,
sumbangan dan kelayakan suatu program kegiatan dari suatu unit tertentu.
h.
Penelitian sejarah/ historical research
Penelitian
sejarah adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis logis terhadap
kejadian-kejadian masa lalu. Tujuan penelitian sejarah adalah untuk
merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan objektif
melalui pengumpulan evaluasi verifikasi dan sintesa data yang diperoleh
sehingga dapat ditetapkan faktor-faktor untuk membuat suatu kesimpulan. Namun
kesimpulan yang diperoleh masih bersifat hipotesis.
i. Penelitian
Research and Development (R&D)/Penelitian Perkembangan.
Penelitian R
& D adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau
memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
Tujuan R & D adalah untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan
dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.
4.
Menurut tingkat ekplanasi
Dari level of expalantion dapat
dibedakan menjadi:
a.
Penelitian deskriptif
Penelitian
deskriftif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri baik dari satu atau lebih independen variabel tanpa membuat
perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain atau untuk menggambarkan
secara jelas terhadap pertanyaan penelitian yang telah ditentukan sebelum para
peneliti terjun ke lapangan dan mereka tidak menggunakan hipotesis sebagai
petunjuk arah dalam penelitian. Misalnya bagaimana kondisi Sekolah Dasar di
wilayah Sulawesi Selatan, seberapa besar jumlah SD dan prestasi sekolah dasar
tersebut.
b.
Penelitian komparatif
Penelitian
komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan variabel tetap mandiri
tetapi sampel lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda. Misalnya adakah
perbedaan karakteristik aula antara Universitas Muhammadiyah Makassar dan
Universitas Muhammadiyah Malang.
c.
Penelitian asosiatif
Penelitian
asosiatif atau hubungan adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka dapat
dibangun suatu teori yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan
mengontrol suatu gejala
5.
Menurut waktu
Dari segi waktu dapat dibedakan
menjadi:
a.
Penelitian Cross Sectional/Penelitian Lintas Bagian
Penelitian
cross sectional adalah penelitian yang mengukur prevalens penyakit. Penelitian
ini bertujuan untuk mempelajari hubungan penyakit dengan paparan dengan cara
mengatasi status paparan dan penyakit secara serentak pada individu dan
populasi tunggal pada satu saat atau periode tertentu.
Kelebihan
penelitian cross sectional adalah mudah untuk dilakukan, murah, dan tidak memaksa
subyek untuk mengalami faktor yang diperkirakan bersifat merugikan kesehatan
dan kehilangan kesempatan untuk memperoleh terapi yang diperkirakan bermanfaat.
Sedangkan kelemahannya adalah memiliki
validitas inferensi yang lemah dan
kurang mewakili sejumlah populasi yang akurat.
b.
Penelitian longitudinal
Penelitian
longitudinal adalah penelitian yang dilakukan dengan waktu penelitian lama,
memerlukan biaya yang relatif besar, dan melibatkan populasi yang mendiami
wilayah tertentu, dan dipusatkan pada perubahan variabel amatandari waktu ke waktu. Penelitian ini secara umum
bertujuan untuk mempelajari pola dan urutan perkembangan dan/atau
perubahan sesuatu hal, sejalan dengan berlangsungnya perubahan
waktu.
6. Berdasarkan data dan analisisnya
Metode penelitian dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu metode penelitian kuantitatif,
metode penelitian kualitatif dan
metode penelitian kombinasi (mixed methods).
a.
Metode Kuantitatif
Penelitian kuantitatif merupakan
salah satu metode penelitian yang banyak dilaksanakan dalam bidang sosial,
humaniora, pendidikan dan ilmu sains.
Metode
penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah
cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian.
Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah
yaitu konkrit/empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini
juga disebut metode konfirmatif, karena metode ini cocok digunakan untuk
pembuktian/konformasi. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Dengan
demikian metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan filsafat positivisme. Digunakan untuk meneliti populasi atau sampel
tertentu. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan. Penelitian ini pada umumnya dilakukan pada populasi atau
sampel tertentu yang refresentatif. Proses penelitian bersifat deduktif, di
mana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga
dirumuskan hipotesis. Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan
data lapangan. Untuk mengumpulkan data digunakan instrumen penelitian. Pada
umumnya penelitian kuantitatif dilakukan pada sampel yang diambil secara
random, sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada
populasi dimana sampel tersebut diambil.
b.
Metode Kualitatif
Metode
penelitian kualitatif dinamakan sebagai
metode baru, karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode
postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme, dinamakan
metode artistic karena proses penelitiannya lebih bersifat seni, disebut juga
metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang
alamiah, disebut juga sebagai metode etnografi, karena pada awalnya metode ini
lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut
sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih
bersifat kualitatif. Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek yang
alamiah adalah obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh
peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada obyek
tersebut. Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti itu sendiri.
Dengan
demikian metode penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat postpospositivisme, digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna
daripada generalisasi.
c.
Metode Kombinasi
Metode penelitian kombinasi,
merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat pragmatism (gabungan positivism dan postpositivasme).
Dengan demikian situasi social itu bias bersifat holistic (postpositivisme)
tetapi bisa juga dapat diklasifikasikan (positivisme), suatu kondisi itu tidak
harus natural/alamiah
(postpositivisme) tetapi juga bias ada perlakuan/treatment (positivisme). Dengan situasi seperti itu, maka peneliti
kombinasi dapat melakukan penelitian dengan metode kualitatif dan kuantitatif
secara bersama-sama.
Metode
penelitian ini mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode penelitian
kuantitatf dan kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu
kegiatan penelitian sehingga diperoleh data yang libih komperhensif, valid, reliable dan objektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar